Sabtu, 19 Desember 2015

" Permata nasehat untuk mu wahai wanita "
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Ku tulis surat ini sebagai nasihat dan juga rembu-rambu bagi kalian jika mungkin kalian pernah membuat kesalahan kecil akan tetapi berakibat sangat fatal sekali. Aku ingin menasihati kalian dengan tujuan agar kalian mengerti bagaimana posisi kalian di mata seorang pria dan agar kalian berhati-hati berbicara dengan seorang pria.
Wahai wanita yang engkau sungguh mulia,ukhti muslimah sesungguhnya kemuliaanmu dapat di raih jika kau taat kepada ALLAH,menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya,kau sungguh mulia manakala kau menutupi aurat mu yang suci dengan sebuah pakaian yang menutupi seluruh tubuh mu,pakaian yang menutupi tubuh mu dengan sempurna dan tidak ada yang terbuka sedikitpun,dan kemuliaanmu semakin bertambah mana kala kau memakai cadar dan burkah yang menutupi paras cantik wajah mu,Wallah sungguh mulia sekali wanita yang berpakaian dengan pakaian islan yang sesungguhnya.
Wahai wanita yang seperti tulang yang bengkok,sungguh tidak ada yang boleh berbuat kasar terhadap mu kecuali jika kau melakukan kesalahan yang sangat fatal sekali,islam sangat melindungi mu,Rosulullah bersabda ” Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.” (HR Hakim, shohih). Hadis tersebut menjelaskan bagaimana kiasan sikap seorang wanita,wanita sangat mudah sekali menangis,bersedih,tersinggung karna engkau wahai wanita selalu menggunakan perasaan mu dalam menghadapi setiap masalah,sedangkan kami para pria selalu menghadapi masalah kebanyakan hanya menggunakan akal dan logika kami saja,itulah istimewanya kalian wahai para wanita.
Wahai ukhti,aku sebagai pria kadang tidak bisa memahami apa dan bagaimana kalian bersikap,kadang kami bersikap baik tapi kalian bersikap masam,kadang kami bersikap acuh tak acuh tapi kalian bersikap ramah. Ukhti tolong dengan sangat janganlah mudah mempermainkan perasaan seorang pria,bisa jadi hanya karna cara bicara mu kemudian pria tertarik terhadap mu dan bisa jadi cara mu bersikap membuat seorang pria suka terhadapmu,maka dari itu wahai ukhti janganlah kau bersikap yang mana sikap tersebut membuat seorang pria suka(cinta) terhadap mu,dan jika kau suka terhadap seseorang cukuplah simpan saja di dalam hati mu,tidak usah kau ungkapkan,simpan saja di dalam lubuk hati mu yang terdalam,karna di situlah kemuliaan mu di tentukan. Sungguh aku pernah mengalami hal yang pernah aku sebutkan di atas akan tetapi cukuplah ALLAH sebagai pelindungku dan cukuplah ALLAH sebagai orang yang kucintai. Maka wahai ukhti muslimah janganlah kau bersikap berlebihan terhadap seorang pria,janganlah bercanda berlebihan terhadap seorang pria,karna bisa jadi itu awal dari hancurnya Izzah mu.
Seorang wanita terlihat istimewa dan mahal mana kala dia bisa menjaga akhlaknya,menjaga pandanganya dan santun ketika berbicara. Akhlaknya yang bagus adalah symbol dari baiknya agamanya,symbol dari islam yang mengedepankan kesopan santunan dalam bertutur kata dan berbuat. Pandanganya selalu di tundukan dari laki-laki yang tidak halal baginya dan dia tidak seperti wanita pada umumnya yang gemar melihat laki-laki tampan sana dan sini.
Wahai wanita yang kaum mu di tinggikan oleh ALLAH sehingga turunlah surah An-nisa yang artinya wanita,sungguh suatu kemuliaan bagimu yang ALLAH telah menurunkan surah tersebut yang berkaitan dengan mu,di dalam surah tersebut terdiri dari bagaimana seorang wanita bersikap dan berbuat,juga terdapat perintah dan larangan bagi mu wahai wanita maka tadzaburilah surah tersebut,renungkanlah surah tersebut dan bersikaplah seperti yang ALLAH dan Rosulnya perintahkan.
Wahai ukhti muslimah,kau seperti taman yang indah bagi islam ini,mana kala taman tersebut di rawat dan di jaga dengan baik,di siram dengan siraman iman dan di pupuk dengan ketakwaan maka tumbuhlah taman tersebut dengan bertaburan bunga yang membuat kagum yang baunya semerbak wangi di kenang oleh seluruh penjuru dunia. Semua akan berdetak kagum terhadapmu mana kala kau bisa menjaga diri mu dengan iman dan takwa. Dan janganlah kalian merusak diri dan izzah kalian dengan kemaksiatan ataupun karna kalian lebih mengikuti hawa nafsu kalian dari pada seruan Robb semesta alam,jika kalian bermaksiat dan mengikuti hawa nafsu kalian tentulah adzab ALLAH itu amatlah pedih.
Wahai anak cucu khansa’,seorang ibu yang mengirim ke empat anaknya untuk berjihad,seorang wanita mulia dari keluarga yang baik. Sesungguhnya kendala mengapa kemenangan sampai saat ini belum kita raih adalah karna kurangnya tadrib dan pengajaran tetang tauhid dan jihad yang di berikan kepada anak-anak mu,karna kurangnya kecintaan para orang tua terhadap agama ini dan Rosulullah,sehingga sungguh miris hati ini melihat banyak anak-anak yang tidak faham mengenai hakekat tauhid dan jihad sehingga musuh-musuh kita,para kafir dan yahudi mengeroyok anak-anak dan memasukan paham-paham yang merusak mereka,sungguh ini seperti seoekor ayam di antara gerombolan srigala.
Oleh karna itu wahai para wanita. Jika nanti kau hendak memilih suami maka pilihlah suami dari keluarga yang baik-baik,terutama seorang suami yang dekat dengan tauhid,jihad,masjid dan alquran. Ingatlah seorang pria yang jauh dari dzikir,jauh dari jihad maka dia akan senang bermain di luar,berhianat di luar dan dia tidak akan bisa mendidik anak-anaknya berjiwa perwira,jadi pilihlah suami yang baik-baik dan jangan asal memilih suami karna ketampananya,kedudukanya,hartanya tapi pilihlah karna agamanya,karna kecintaanya terhadap ALLAH. Karna hal itu dapat menyelamatkanmu dari adzab ALLAH yang pedih lagi dahsyat.
Jika nanti kau memiliki anak,maka didiklah anak-anak mu dengan pendidikan yang baik dan ingatlah Ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya . baik buruknya anakmu nanti itu tergantung bagaimana kau mendidiknya,bagaimana kau menggemblengnya. Janganlah kau memanjakan anak-anak mu berlebihan karna itu akan mengakibatkan dia menjadi anak yang manja dan menjadi generasi peminta bukan generasi pemberi. Didiklah anak-anakmu dengan pengenalan tentang tauhid dan jihad,jadikan anak-anak kalian tahfidzul quran dan penghafal hadist bukan malah menjadikan mereka penggemar game,gemar menonton tv atau gemar keluyuran sana sini tanpa ada tujuan yang jelas,ingatlah ukhti jangan kau mendzolimi anak-anak mu dengan tidak mendidiknya untuk mengenal ALLAH,Jihad dan tauhid.
Didiklah anak-anak mu dengan baik jadikan mereka seekor singa yang berada di gerombolan srigala dan bukan seekor ayam di gerombolan srigla. Jika nanti anakmu telah menjadi singa yang gagah perkasa maka kembalikanlah dia ke habitat aslinya yaitu medan pertempuran dan jihad. Meskipun aku tau hati mu menangis dan berat jika kau mengembalikan mereka ke habitat asalnya tapi lebih takutlah terhadap ancaman ALLAH yang berbunyi “Katakanlah, jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah, dan rasulnya, dan berjihad di jalannya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”. (at-Taubah: 24) ancaman ALLAH tersebut sungguh jelas wahai wanita. Dan juga ALLAH berfirman “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (At-taubah 111). ALLAH telah membeli nyawa anak mu dengan surga sehingga pengorbanamu tidak akan sia-sia wahai para ibu.
Dan jika nanti anak atau suami mu terbunuh sebagai syuhada maka bergembiralah karna sesungguhnya mereka tidak mati akan tetapi mereka tetap hidup di JANNATUN FIRDAUS insyaallah,sesuai dengan firman ALLAH yang berbunyi “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka[249], bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.”(Al imran 169-171) sungguh hati ini menangis mana kala mengingat dan membaca surah tersebut karna begitu besarnya pahala para syuhada dan mereka tidak mati.
Dan sebagai penutup,mudah-mudahan setelah kalian membaca sedikit nasihat dariku ini kalian akan menjadi sadar dan memperbarui hidup kalian.
Seluruh penjuru dunia terkagum akan keindahan diri nya
Langit dan bumi pun terkagum-kagum melihat diri nya
Dial ah wanita islam yang memiliki keindahan dalam menutup aurat dan menggunakan cadarnya.
Sekian dari ku,semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
akhukum fisabilillah
Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Jumat, 06 November 2015

Profil: Dr. H. Mawardi M Saleh, MA

Suatu hari ada seorang ustadz dari Indonesia bertanya tentang suatu hukum kepada seorang syaikh di Arab Saudi. Sang ustadz tadi bertanya tentang dalil hukum yang bersumber pada Imam Syafii. Syaikh yang merupakan rektor salah satu perguruan tinggi di Madinah itu tidak serta merta menanggapi pertanyaan tersebut. Ia malah balik bertanya kepada si penanya, “Kenapa Saudara bertanya kepada kami, bukankah di negara Saudara ada ahli fikih Imam Syafii,” ujar syaikh. Syaikh ini lalu menyebutkan nama yang dimaksud, yang tidak lain merupakan murid terbaiknya selama menuntut ilmu di Madinah.
Beliau adalah Dr Mawardi Muhammad Saleh, MA. Pria kelahiran Bangkinang, 24 Juni 1969 ini menyelesaikan S1 hingga S3 di Madinah Islamic University dengan peringkat Al Mumtaz Ma’a Martabati Asy-Syarafil Ula (summa cumlaude). Yang membuat para pembimbingnya tercengang pada putra Indonesia ini adalah tugas akhir selama ia kuliah nyaris sempurna dalam nahwu dan sharaf. Ketika S2, Mawardi membuat tesis berjudul Tahqiq al-Matlabal ‘Aliy fi Syarhi Wasith al-Imam al-Ghazali setebal 900 halaman. Begitu juga disertasi doktornya yang berjudul Ziyadat was-Tidrakaat al-Imam al-Nawawi, ‘alal Imam ar-Rafi’iy fi Babi al-Zakat setebal 1.100 halaman.
Mawardi adalah orang Indonesia kelima yang meraih doktor di Universitas Madinah. Empat sebelumnya adalah Dr Salim Segaf al-Jufri, Dr Ahsin Sakha, Dr Abd Muhith, dan Dr Hidayat Nurwahid. 
Menurut Mawardi, dalam mengerjakan tugas-tugas akhir ia merasa tidak cukup kepada sumber-sumber cetakan, apalagi yang sudah diterjemahkan. “Demi kebenaran saya langsung mencarinya ke manuskrip-manuskrip yang ada di perpustakaan Madinah dan Mesir,” kata Mawardi yang menempuh pendidikan D1 di LIPIA Jakarta. Pasalnya, Mawardi pernah menemukan kesalahan dalam kitab Al-Umm yang pernah dicetak.
“Ketika buku itu saya bandingkan dengan manuskrip, ada tiga baris kalimat yang hilang,” aku Mawardi. Padahal, tambahnya,  kalimat itu sangat penting. Inti dari pemikiran Imam Syafii.
Mawardi sangat serius dalam menggali pemikiran-pemikiran Imam Syafii, baik fikih maupun ushul fikih. Ushul fikih merupakan ilmu yang menjadi metode para ulama dalam mengambil dalil-dalil hukum (istinbat) dari al-Qur`an dan Sunnah. Saking seriusnya, dia juga meneliti sanad ilmu dari Imam Syafii. Dalam pengamatannya, matangnya kaidah ushul fikih Imam Syafii berada di tangan Imam Ghazali.  Terbukti selama hidup, Imam Ghazali menulis empat  buku tentang ushul fikih, yaitu Al-Basith, Al-Wasith, Al-Wajiz, dan Al-Khulafah. Kitab ini menjadi referensi utama para ulama dalam mempelajari ushul fikih Imam Syafii.
Dari situ, Mawardi sangat kagum dengan ulama Islam terdahulu, “Kecintaan mereka terhadap ilmu sangat luar biasa. Hidup mereka habis untuk belajar dan menulis ilmu.”  Ini juga yang menginspirasi Mawardi untuk mendalami kitab-kitab ulama terdahulu. “Semua ilmu itu sangat bermanfaat bagi saya kini,” ujar pria yang saat ini menjabat Koordinator Komis Fatwa MUI Riau.
Selain menjadi Ketua MUI Kabupaten Kampar Riau, Mawardi kini dipercaya sebagai Wakil Direktur Pascasarjana Bidang Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Pekanbaru.
 [Sumber: Hidayatullah, Edisi Januari 2011] http://au.groups.yahoo.com/group/minangsaiyo/message/527
Profil: Dr. H. Mawardi M Saleh, MA
Riwayat Pendidikan :
  1. S3 Madinah Islamic University selesai tahun 2004 dengan peringkat Summa Cumlaude / Al-Mumtaz ma'a martabati Asy-syarafil Ula.
  2. S2 Madinah Islamic University (tahun 1996 - 2000) dengan peringkat Summa Cumlaude / Al-Mumtaz ma'a martabati Asy-syarafil Ula.
  3. S1 Madinah Islamic University (tahun 1991 - 1995) dengan peringkat Summa Cumlaude / Al-Mumtaz ma'a martabati Asy-syarafil Ula.
  4. Diploma I LIPIA Jakarta (tahun 1988 - 1990)
  5. Pondok Pesantren Darun Nahdhah Tawalib Bangkinang (tahun 1982 - 1987)
  6. SDN 007 Dusun Cubadak Bangkinang (tahun 1976 - 1982)
Riwayat Organisasi :
  1. Ketua Perwakilan Indonesia Lembaga Khidmatul Mujtama' Madinah Islamic University (tahun 1996 - 2004)
  2. Penasehat Himpunan Pelajar Indonesia se Saudi Arabia (tahun 2000 - 2004)
  3. Ketua Ikatan Mahasiswa Sumbar Riau se Saudi Arabia (tahun 2000 - 2004)
  4. Anggota KPPSLN Perwakilan RI Jeddah (tahun 2000 - 2004)
  5. Sekretaris Lembaga Pengkajian dan Pemeliharaan Peninggalan Bersejarah di Madinah al Munawwarah (tahun 2001 - 2004)
  6. Dai Islamic Centre Madinah (tahun 1995 - 2004)
  7. Anggota Bahtsul Masail NU Wilayah Riau (tahun 2006 - sekarang)
  8. Anggota Majlis Tarjih Muhammadiyah Wilayah Riau (tahun 2007 - sekarang)
  9. Ketua Dewan Syuro Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Kampar (tahun 2010 - sekarang)
  10. Anggota Dewan Syuro Tarbiyah Islamiyah Wilayah Riau (tahun 2010 - sekarang)
  11. Ketua Dewan Penasehat Syari'ah Yayasan Kesatuan Pendidikan Islam (YKPI) Al-Ittihad  Pekanbaru (tahun 2006 - sekarang)
  12. Ketua Umum DPD MUI Kab. Kampar (tahun 2007 - sekarang)
  13. Ketua I DPD MUI Provinsi Riau /Koordinator Komisi Fatwa (tahun 2007 - sekarang)
  14. Imam Besar Markaz Islami / Islamic Centre Kab. Kampar (tahun 2009 - sekarang)
Riwayat Pekerjaan :
  1. Dosen Tetap UIN SUSKA Riau (tahun 2004 - sekarang)
  2. Senator UIN SUSKA Riau (tahun 2007 - sekarang)
  3. Dosen Marhalah Wustho (Pasca Sarjana) Ma'had 'Aly Al-Badr Bangkinang (tahun 2006 - sekarang)
  4. Anggota Tim Assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi/BAN PT (tahun 2009 - sekarang)
  5. Dosen Pasca Sarjana LIPIA Jakarta (tahun 2005 - 2009)
  6. Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Semarang (tahun 2005 - 2009)
  7. Penyuluh Jama'ah Haji Kementerian Agama Kerajaan Saudi Arabia (tahun 1992 - 2004)
  8. Penterjemah Resmi pada Rumah Sakit Malik Fahd Madinah Munawwaroh (tahun 1995 - 2004)
  9. Tim Ahli Penerjemah Bahasa Indonesia di Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd Madinah (tahun 1997 - 2004)
  10. Penterjemah Resmi Mahkamah Syar'iyyah Madinah (tahun 2000 - 2004)
  11. Penyuluh TKI untuk Konjen Jeddah (tahun 2000 - 2004)
  12. Dewan Hakim MTQ Nasional (tahun 2009)
Seminar / Workshop :
  1. Narasumber The International Seminar on "Islamic Manuscripts of ASEAN" Archipelago, R&D UIN SUSKA Riau, 29 Juni - 1 Juli 2010
  2. Pemateri Seminar Internasional "Dunia Melayu Dunia Islam", Pekanbaru, 9 - 11 Desember 2007
  3. Narasumber pada Seminar Nasional "Kristologi dan Pemantapan Aqidah", Pekanbaru, 6-7 Agustus 2005
  4. Narasumber Workshop Penyusunan Kurikulum dan Silabus Program S2 dan S3 Pasca Sarjana UIN SUSKA Riau, Pekanbaru, 9 - 12 Desember 2006
  5. Pemateri Daurah Nasional "I'dad Du'ah WAMY", Jakarta, 2-5 Juni 2005
  6. Pembahas Utama Bedah Buku "Membangun Fondasi Ekonomi Umat" karya Prof. A. Qodri Azizy, Ph.D., Pekanbaru, 11 Mei 2005
  7. Notulis Lokakarya Penyusunan Kurikulum dan Silabus Program Doktor (S3) Pasca Sarjana UIN SUSKA Riau Program Studi Hukum Islam, Pekanbaru, 16 Juli 2005
  8. Narasumber Seminar Nasional "Ahli Waris Pengganti dan Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam", Panitia Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani Perwakilan Riau, 10 Desember 2009
  9. Narasumber Seminar Bisnis "MLM Halal atau Haram" Herba Penawar Al-Wahida (HPA), Jakarta, 22 Nopember 2010.

Karya Tulis Ilmiyah :

  1. Ziayadat Wastidrakat Al-Imam An-Nawawi 'Ala Ar-Rafi'iy fi Bab Az-Zakah (Disertasi setebal 1.100 halaman)
  2. Tahqiq Al_Mathalab Al-'Aly fi Syarh Washith Al-Imam Al-Ghozaly, (Tesis setebal 900 halaman)
  3. Mabadi fii Al-Iqtishod Al-Islamy
  4. Al-Muqosamah wa Ahkamuha fii Al-Fiqh Al-Islamy
  5. Al-Maniyyu wa Ahkamuhu fii Al-Fiqh Al-Islamy
  6. Furuuq Al-Fiqhiyyah fii masaail Al-Ibadaat
  7. Pengembangan Waqof Tunai
  8. Waqof Tunai dan Implementasinya dalam Pengentasan Kemiskinan
  9. Tindak Pidana Sihir dalam Hukum Islam
  10. Ahmadiyah di Tinjau dari Sisi Hukum Islam

Kritis pada Erdogan, Media-media Turki Diserbu Polisi.

 Sejumlah aparat Polisi Turki pada Selasa (1/9/2015) menyerbu beberapa kantor media yang kritis terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pihak Erdogan menuduh, media-media itu merupakan alat dari musuh politiknya, Fethullah Gulen, yang berada di Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan kantor berita Dogan, para polisi bertopeng masuk ke sejumlah kantor milik Koza-Ipek Media Group, yang memiliki beberapa surat kabar dan dua stasiun televisi.

“Serangan itu ditargetkan terhadap 23 kantor (media) di Ankara milik perusahaan induk Koza Ipek Media, sebagai bagian dari penyelidikan tuduhan terorisme terkait Fethullah Gulen,” tulis Anatolia, kantor berita yang dikelola negara.

Namun, konglomerat sekaligus kepala eksekutif perusahaan Koza Ipek Media Group sedang berada di luar negeri, ketika para polisi menyerbu sejumlah kantor media itu.

Ipek Media Group memiliki koran Turki Bugun dan Millet, serta stasiun televisi Bugun TV dan Kanalturk. Selain itu raksasa media Turki itu memiliki portal, BGNNews.com.

Sebelum aksi para polisi Turki itu, beberapa hari lalu, Fuat Avni, seorang pengguna Twitter misterius telah merilis klaim sensitif tentang aksi rombongan Erdogan. Dia memperingatkan akan ada serangan polisi dengan target media-media oposisi sebagai “ganjaran” atas pemberitaan serangan besar-besaran terhadap pemberontak Kurdi.

Sementara itu, Erdogan menuduh musuh politiknya, Fethullah Gulen, di AS dan para sekutu Gulen memimpin gerakan "Hizmet". Gerakan itu mencoba untuk menciptakan sebuah "negara paralel" dengan tujuan menggulingkan pemerintahannnya.

Gerakan ini, lanjut Erdogan, menyatukan berbagai kepentingan, termasuk sekolah dan media yang didanai serta diyakini memiliki dukungan dari jutaan warga Turki.

Gulen telah tinggal di pengasingan di AS sejak tahun 1999 ketika otoritas sekuler menuduhnya berusaha untuk menghancurkan negara. Pada tahun 2013, Pemerintah Erdogan menyalahkan Gulen yang menggulirkann tuduhan korupsi yang mengguncang rezim Erdogan.

source: http://international.sindonews.com/read/1039481/43/kritis-pada-erdogan-media-media-turki-diserbu-polisi-1441107262

Senin, 02 November 2015

'Alfu Mabruk Erdogan, Yaa Allah Betapa Gembira Rakyat Suriah dan Palestina'

Alhamdulillah, Allahu Akbar....
Alf mabruk, milyun mabruk untuk pakde Erdogan, paklik Dawud Uglu (Ketua AKP), untuk kaum muslimin Turki, Suriah, Palestina, Mesir, dan semuanya. Dengan karunia Allah Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP) memenangkan 49% lebih suara. InsyaAllah bi idznih Turki menjadi salah satu harapan besar untuk kebangkitan islam. :') :')

Yaa Allah ane seneng banget, seneng banget! Terbayang kegemberiaan sauadara-saudara kami Suriah dan Palestina. Betapa telinga ini selama satu tahun dipenuhi pujian penduduk Syam terhadap pakdhe Erdogan dan pemerintahnya, bahkan mata ini melihat dengan nyata kebaikan tersebut.

Semoga Allah membalas berlimpah kebaikan mereka. Dan menunjuki lisan-lisan yang membenci mereka.

Perkataan perdana menteri Dawug Oglo,
"Hari bukan hanya hari kemenangan tapi juga hari kerendahan hati!"

Yaa Allah, berikan rakyat Indonesia pemimpin seperti mereka...

kisah sang sahabat rasulullah Khalid bin Walid, Panglima Perang, si Pedang Allah( cerita panjang)

Pribadi yang mengaku tidak tahu dimana dan dari mana kehidupannya bermula, kecuali di suatu hari dimana ia berjabat tangan dengan Rasulullah saw, berikrar dan bersumpah setia….saat itulah dia merasa dilahrikan kembali sebagai manusia “Dialah orang yang tidak pernah tidur, dan tidak membiarkan orang lain tidur.”
Suatu saat Khalid bin Walid pernah menceritakan perjalanannya dari Mekah menuju Madinah kepada Rasulullah:
“Aku menginginkan seorang teman seperjalanan, lalu kujumpai Utsman bin Thalhah; kuceritakan kepadanya apa maksudku, ia pun segera menyetujuinya. Kami keluar dari kota Mekah sekitar dini hari, di luar kota kami berjumpa dengan Amr bin Ash.
Maka berangkatlah kami bertiga menuju kota Madinah, sehingga kami sampai di kota itu di awal hari bulan Safar tahun yang ke delapan Hijriyah. Setelah dekat dengan Rasulullah saw kami memberi salam kenabiannya, Nabi pun membalas salamku dengan muka yang cerah. Sejak itulah aku masuk Islam dan mengucapkan syahadat yang haq…”
Rasulullah bersabda, “Sungguh aku telah mengetahui bahwa anda mempunyai akal sehat, dan aku berharap, akal sehat itu hanya akan menuntun anda kejalan yang baik…” Oleh karena itulah, aku berjanji setia dan bai’at kepada beliau, lalu aku Mohon “Mohon Rasulullah mintakan ampun untukku terhadap semua tindakan masa laluku yang menghalangi jalan Allah…”
Dalam perang Muktah, ada tiga orang Syuhada Pahlawan, mereka adalah Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah, mereka bertiga adalah Syuhada Pahlawan si Pedang Allah di Tanah Syria. Untuk keperluan perang Muktah ini, pasukan musuh, Pasukan Romawi mengerahkan sekitar 200.000 prajurit.
Dalam hal ini Rasulullah bersabda, “Panji perang di tangan Zaid bin Haritsah, ia bertempur bersama panjinya sampai ia tewas. Kemudian panji tersebut diambil alih oleh Ja’far, yang juga bertempur bersama panjinya sampai ia gugur sebagai syahid. Kemudian giliran Abdullah bin Rawahah memegang panji tersebut sambil bertempur maju, hingga ia juga gugur sebagai Syahid.”
“Kemudian panji itu diambil alih oleh suatu Pedang dari pedang Allah, lalu Allah membukakan kemenangan di tangannya.”
Sesudah Panglima yang ketiga gugur menemui syahidnya, dengan cepat Tsabit bin Arqam menuju bendera perang tersebut, lalu membawanya dengan tangan kanannya dan mengangkatnya tinggi-tinggi di tengah-tengah pasukan Islam agar barisan mereka tidak kacau balau, dan semangat pasukan tetap tinggi…
Tak lama sesudah itu, dengan gesit ia melarikan kudanya kearah Khalid bin Walid, sambil berkata kepadanya, “Peganglah panji ini, wahai Abu Sulaiman…!”
Khalid merasa dirinya sebagai seorang yang baru masuk Islam, tidak layak memimpin pasukan yang di dalamnya terdapat orang-orang Anshor dan Muhajirin yang terlebih dahulu masuk Islam daripadanya, Sopan, Rendah hati, arif bijaksana, itulah sikapnya. Ketika itu ia menjawab, “Tidak….. jangan saya yang memegang panji suci ini, engkaulah yang paling berhak memegangnya, engkau lebih tua, dan telah menyertai perang Badar!
Tsabit menjawab, “Ambillah, sebab engkau lebih tahu siasat perang daripadaku, dan demi Allah aku tidak akan mengambilnya, kecuali untuk diserahkan kepadamu!”  kemudian ia berseru kepada semua pasukan muslim, Bersediakah kalian di bawah pimpinan Khalid?” mereka menjawab, “Setuju!”
Dengan gesit panglima baru ini melompati kudanya, di dekapnya panji suci itu dan mencondongkannya kearah depan dengan tangan kanannya, seakan hendak memecahkan semua pintu yang terkunci itu, dan sudah tiba saatnya untuk di dobrak dan diterjang. Sejak saat itulah, kepahlawanannya yang luar biasa, terkuak dan mencapai titik puncak yang telah ditentukan oleh Allah baginya…
Saat perang Muktah inilah korban di pihak kaum muslimin banyak berjatuhan, dengan tubuh-tubuh mereka berlumuran darah, sedang balatentara Romawi dengan jumlah yang jauh lebih besar, terus maju laksana banjir yang terus menyapu medan tempur.
Dalam situasi yang sangat sulit itu, tak ada jalan dan taktik perang yang bagaimanapun, akan mampu merubah keadaan. Satu-satunya jalan yang dapat dilakukan oleh seorang Komandan perang, ialah bagaimana melepaskan tentara Islam ini dari kemusnahan total, dengan mencegah jatuhnya korban yang terus berjatuhan, serta berusaha keluar dari keadaan itu dengan sisa-sisa yang ada dengan selamat
Pada saat yang genting itu, tampillah Khalid bin Walid, si Pedang Allah, yang menyorot seluruh medan tempur yang luas itu, dengan  kedua matanya yang tajam. Diaturnya rencana dan langkah yang akan diambil secepat kilat, kemudian membagi pasukannya  kedalam kelompok-kelompok besar dalam suasana perang berkecamuk terus. Setiap kelompok diberinya tugas sasaran masing-masing, lalu dipergunakanlah seni Yudhanya yang membawa mukjizat, dengan kecerdikan akalnya yang luar biasa, sehingga akhirnya ia berhasil membuka jalur luas diantara pasukan Romawi. Dari jalur itulah seluruh pasukan Muslim menerobos dengan selamat. Karena prestasinya dalam perang inilah Rasulullah menganugrahkan gelar kepada Khalid bin Walid, “Si Pedang Allah yang senantiasa terhunus”.
Sepeninggal Rasulullah, wafat, Abu Bakar memikul tanggung jawab sebagai Khalifah. Dia menghadapi tantangan yang sangat besar dan berbahaya, yaitu gelombang kemurtadan yang hendak menghancurkan agama yang baru berkembang ini. Berita-berita tentang pembangkangan kaum-kaum dan suku-suku Di Jazirah Arab ini, dari waktu ke waktu semakin membahayakan. Dalam keadaan genting seperti ini, Abu Bakar sendiri maju untuk memimpin pasukan Islam. Tetapi para sahabat utama tidak sepakat dengan tindakan Abu Bakar ini. Semuanya sepakat untuk meminta Khalifah agar tetap tinggal di Madinah.
Sayyidina Ali terpaksa menghadang Abu Bakar dan memegang tali kekang kuda yang sedang di tungganginya untuk mencegah keberangkatannya bersama pasukannya menuju medan perang, sembari berkata, “Hendak kemana Engkau wahai Khalifah Rasulullah, akan kukatakan kepadamu apa yang pernah dikatakan Rasulullah di hari Uhud: “Simpanlah pedangmu wahai Abu Bakar, jangan engkau cemaskan kami dengan dirimu!”
Di hadapan desakan dan suara bulat kaum muslimin, Khalifah terpaksa menerima untuk tetap tinggal di kota Madinah. Maka setelah itu, di bagilah tentara Islam menjadi sebelas kesatuan, dengan beban tugas tertentu. Sedang sebagai kepala dari keseluruhan pasukan tersebut, diangkatlah Khalid bin Walid. Dan setelah menyerahkan bendera kepada masing-masing komandannya, Khalifah mengarahkan pandangan kepada Khalid bin Walid, sambil berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, bahwa sebaik-baik hamba Allah dan kawan sepergaulan, ialah Khalid bin Walid, sebilah pedang diantara pedang Allah yang ditebaskan kepada orang-orang kafir dan munafik…!”
Khalid pun segera melaksanakan tugasnya dengan berpindah-pindah dari suatu tempat medan tempur  ke pertempuran yang lain, dari suatu kemenangan ke kemenangan berikutnya.
Datanglah perintah dari Khalifah Abu Bakar, kepada Panglima yang tak tertandingi ini, agar berangkat menuju Yamamah untuk memerangi Bani Hanifah bersama kabilah-kabilah yang telah bergabung dengan mereka yang terdiri dari gabungan aneka ragam tentara murtad yang paling berbahaya. Pasukan ini di pimpin oleh Musalimah al-Kadzdzab..
Khalid bersama pasukannya mengambil posisi di dataran bukit-bukit pasir Yamamah, dan menyerahkan bendera perang kepada komandan-komandan pasukannya, sementara Musailamah menghadapinya dengan segala kecongkakan dan kedurhakaan bersama dengan pasukan tentaranya yang sangat banyak, seakan-akan tak akan habis-habisnya.
Di tengah pertempuran yang berkecamuk amat dahsyat ini, Khalid melihat keunggulan musuh, ia lalu memacu kudanya ke suatu tempat tinggi yang terdekat, lalu ia melayangkan pandangannya ke seluruh medan tempur. Pandangan cepat yang diliputi ketajaman dan naluri perangnya, dengan cepat ia dapat mengetahui dan menyimpulkan titik kelemahan pasukannya.
Ia dapat merasakan, ada rasa tanggung jawab yang mulai melemah di kalangan parajuritnya di tengah serbuan-serbuan mendadak pasukan Musailamah. Maka diputuskanlah secepat kilat untuk memperkuat semangat tempur dan tanggung jawab pasukan muslimin itu. Di panggilnya komandan-komandan teras dan sayap, ditertibkannya posisi masing-masing di medan tempur, kemudian ia berteriak dengan suaranya yang mengesankan kemenangan:
Tunjukkanlah kelebihanmu masing-masing…, akan kita lihat hari ini jasa setiap suku!
Orang-orang Muhajirin maju dengan panji-panji perang mereka, dan orang-orang Anshor pun maju dengan panji-panji perang mereka, kemudian setiap kelompok suku dengan panji-panji tersendiri. Semangat juang pasukannya jadi bergelora lebih panas membakar, yang dipenuhi dengan kebulatan tekad, menang atau mati syahid. Sedangkan Khalid terus menggemakan Takbir dan Tahlil, sambil memberikan komando kepada para komandan lapangannya. Dalam waktu singkat, berubahlah arah pertempuran, prajurit-prajurit pimpinan Musailamah mulai berguguran, laksana nyamuk yang meggelepar berjatuhan.
Khalid bin Walid berhasil menyalakan semangat keberaniannya seperti sengatan aliran listrik kepada setiap parajuritnya, itulah salah satu keistimewaannya dari sekian banyak keunggulannya. Musailamah tewas bersama para prajuritnya, bergelimpangan memenuhi seluruh area medan pertempuran, dan terkuburlah selama-lamanya bendera yang menyerukan kebohongan dan kepalsuan.
Selanjutnya, Khalifah Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Walid untuk berangkat menuju Irak, maka berangkatlah sang Mujahid ini ke Irak. Ia memulai operasi meliternya di Irak dengan mengirim surat ke seluruh Pembesar Kisra (Kaisar Persia) dan Gubernur-Gubernurnya di semua wilayah Irak.
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Khalid Ibnu Walid kepada para pembesar Persi. Keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk. Kemudian segala puji kepunyaan Allah yang telah memporak porandakan kaki tangan kalian, dan merenggut kerajaan kalian, serta melemahkan tipu daya kalian. Siapa yang shalat seperti shalat kami, dan menghadap kiblat kami, jadilah ia seorang muslim. Ia akan mendaptkan hak seperti hak yang kami dapatkan, dan ia berkewjiban seperti kewajiban kami. Bila telah sampai kepada kalian surat ini, maka hendaklah kalian kirimkan kepadaku jaminan, dan terimalah dariku perlindungan jika tidak, maka demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, akan kukirimkan kepada kalian satu kaum berani mati, padahal kalian masih sangat mencintai hidup…!”
Para mata-mata yang disebarkannya ke seluruh penjuru Persia datang menyampaikan berita tentang keberangkatan pasukan bala tentara yang sangat besar yang dipersiapkan oleh panglima-panglima Persia di Irak.
Khalid tidak membuang-buang waktu, dengan cepat ia memersiapkan pasukannya untuk menghadapi pasukan Persia tersebut. Dalam perjalanan menuju Persia ini ia berhasil memperoleh kemenangan-kemenangan, mulai dari Ubullah, As-Sadir, di susul Najaf, lalu Al-Hirah, Al-Ambar, sampai Khadimiah. Di setiap tempat yang berhasil ia taklukkan ia disambut wajah berseri penduduknya, karena di bawah bendera Islam, mereka orang-orang yang lemah yang tertindas penjajah Persia, dapat berlindung dengan aman.
Rakyat yang terjajah dan lemah selama ini banyak mengalami derita perbudakan dan penyiksaan dari orang Persia. Khalid selalu berpesan dengan peringatan keras, kepada seluruh pasukannya setiap kali akan berangkat ke medan tempur:
Jangan kalian sakiti para petani, biarkanlah mereka bekerja dengan aman, kecuali bila ada yang hendak menyerang kalian, perangilah orang-orang yang memerangi kalian…”.
Kemenangan yang diraih oleh orang-orang Islam di Irak dari orang Persia menimbulkan harapan diperolehnya kemenangan yang sama pada orang Romawi di Syria. Khalifah Abu Bakar mengerahkan sejumlah pasukan dan menunjuk bebrapa orang pilihan sebagai Panglimanya, seperti Abu Ubaidah bin Jarrah, Amr bin Ash dan Yazid bin Abu Sufyan serta Muawiyah bin Abu Sufyan.
Pada saat balatentara Islam ini mulai bergerak, berita ini sampai kepada Kaisar Romawi. Ia menyarankan para menteri dan Jenderal-jenderalnya supaya berdamai saja dengan orang-orang Islam, dan berperang melawan mereka, karena itu hanya akan menimbulkan kerugian saja. Tetapi para menteri dan Jenderal-Jenderalnya tetap bersikeras hendak meneruskan perang sambil sesumbar: “Demi Tuhan, akan kita layani Abu Bakar itu, sampai ia tidak mampu mendatangkan pasukan berkudanya ke negeri kita ini.”
Mereka menyiapkan tidak kurang dari 240.000 tentara untuk peperangan ini. Para mata-mata pasukan tentara Islam mengirimkan gambaran tentang situasi gawat ini kepada Khalifah. Mengetahui hal itu Abu Bakar berkata, “Demi Allah, semua kekhawatiran dan keragu-raguan mereka akan kusembuhkan dengan kedatangan Khalid.”  Penyembuh kekhawatiran ini, berupa perintah berangkat ke negeri Syam kepada Khalid untuk memimpin seluruh pasukan Islam yang sudah mendahului berada di sana. Dengan sigap Khalid bin Walid melaksanakan perintah Khalifah, dan menyerahkan pimpinan pasukan di Irak kepada Mutsanna bin Haritsah, setelah semua urusannya di Irak selesai, ia segera berangkat menuju Syam.
Di medan perang, sebelum pertempuran di mulai, ia berdiri di tengah-tengah pasukannya sambil berpidato, “Hari ini adalah hari-hari Allah, tak pantas kita di sini berbangga-bangga dan berbuat durhaka….Ikhlaskanlah jihad kalian, dan harapkan Ridlo Allah dengan perangmu! Mari kita bergantian memegang pimpinan, yaitu secara bergiliran. Hari ini salah seorang memegang pimpinan, besok yang lain, lusa yang lain lagi, sehingga seluruhnya mendapat kesempatan memimpin…!”
Balatentara Romawi, jika dilihat dari besarnya jumlah tentara dan perlengkapan persenjataan yang mereka miliki, merupakan sesuatu yang sangat mendebarkan bagi siapa saja yang melihatnya. Tak diragukan lagi, bahwa pasukan Islam sebelum kedatangan Khalid bin Walid merasa gentar dan cemas serta gelisah dalam jiwa mereka. Hanya karena iman merekalah yang membuat hati mereka mantap.
Bagaimanapun hebatnya orang-orang Romawi dan balatentaranya, tapi Abu Bakar telah berkata, “Khalid yang akan menyelesaikannya…, Demi Allah, segala kekhawatiran mereka akan kulenyapkan dengan seorang Khalid! Biarkan orang-orang Romawi dengan segala kehebatannya itu datang! Bukankah bagi kaum muslimin ada tukang pukulnya?”
Khalid bin Walid membrifing komandan-komandan tentaranya, dengan mempersiapkan dan membagi-bagi pada beberapa kesatuan besar. Diaturnya langkah-langkah taktik dan strategi untuk menyerang dan bertahan, untuk menandingi taktik-taktik tentara Romawi, seperti yang telah dialaminya dari kawan-kawannya orang Persia di Irak, dengan melukiskan setiap kemungkinan dari peperangan ini.
Sebelum terjun ke kancah peperangan, ada satu hal yang sedikit menganggu pikirannya, yaitu kemungkinan sebagian anggota pasukannya yang melarikan diri, terutama mereka yang baru saja masuk Islam, setalah mereka melihat kehebatan dan keseraman tentara Romawi.
Salah satu rahasia kemenangan-kemenangan istimewa yang diraih Khalid dalam setiap pertempuran,ialah “Tsabat” artinya tetap tabah dan disiplin. Ia melihat, bahwa larinya dua tiga orang prajurit, akan menyebarkan kepanikan dan kekacauan pada seluruh kesatuan  yang akan berakibat fatal, dan ini merpakan bencana. Oleh sebab itu, tindakannya sangat tegas dan keras sekali terhadap mereka yang membuang senjata dan melarikan diri dari medan pertempuran. Maka dalam peperangan Yarmuk ini, setelah seluruh pasukannya mangambil posisi, dipanggilnya perempuan-perempuan Muslimah untuk memanggul senjata. Mereka diperintahkan untuk mengambil posisi dibelakang barisan pasukan muslimin di setiap penjuru. Khalid berpesan kepada mereka, “Siapa saja yang melarikan diri dari medan pertempuran ini, bunuh saja mereka!”
Sebelum pertempuran dahsyat itu berlangsung, Panglima tentara Romawi meminta Khalid Tampil ke depan, karena ingin berbicara dengannya. Khalid tampil ke depan sehingga mereka berdua saling berhadapan di atas punggung kuda masing-masing, di suatu tempat tanah lapang diantara kedua pasukan.
Panglima pasukan tentara Romawi yang bernama Mahan itu berkata kepada Khalid:
Kami tahu, bahwa yang mendorong kalian keluar dari negeri kalian tidak lain hanyalah karena kelaparan dan kesulitan, jika kalian setuju, saya beri dari masing-masing kalian ini 10 dinar lengkap dengan pakaian dan makanan, asalkan kalian pulang kembali ke negeri kalian. Dan di tahun yang akan datang saya akan kirimkan sebanyak itu pula……!
Mendengar itu, bukan main marahnya Khalid, tapi hal tetap ditahan, sambil menggetakkan giginya, ia menganggap suatu penghinaan dan kekurang ajaran dari panglima Romawi itu. Lalu di jawabnya dengan berucap:
Bahwa yang mendorong kami keluar dari negeri kami, bukan karena lapar seperti yang anda kira, tapi kami adalah suatu bangsa yang biasa minum darah. Dan kami sangat paham, bahwa tak darah yang lebih manis dan lebih enak dari darah orang-orang Romawi, karena itulah kami datang!”
Panglima Khalid bin Walid menggeretakkan kekang kudanya, sambil kembali ke barisan pasukannya, diangkatnya bendera tingi-tinggi sebagai tanda dimulainya pertempuran. “Allahu Akbar,……berhembuslah angin surga,” teriaknya. Di tengah-tengah poertempuran sengit itu berlangsung, ada salah seorang dari tentara muslim yang mendekati Abu Ubaidan bin Jarrah, sambil berkata, “Aku sudah bertekad untuk mati syahid, apakah anda mempunyai pesan penting yang bisa kusampaikan kepada Rasulullah saw, jika aku menemuinya nanti?” Abu Ubaidah menjawab, “Ada, sampaikan kepada beliau, Ya Rasululullah, sesungguhnya kami telah menemukan bahwa apa yang telah di janjikan Allah, memang benar!”
Setelah itu, lelaki itu pergi menyeruak ke tengah-tengah medan pertempuran dengan menyerang bagai anak panah yang lepas dari busurnya. Ia menyerbu ke tengah-tengah pertempuran dahsyat, merindukan tempat peraduan, sampai akhirnya ia mati syahid. Dia adalah Ikrimah Abu jahal, anak Abu Jahal. Ia berseru kepada barisan tentara orang-orang Islam, pada saat tekanan tentara Romawi semakin berat, dengan suara lantang, dia berkata, “Sungguh aku telah lama memerangi Rasulullah di masa lalu, sebelum aku mendapat hidayah dari Allah, masuk Islam. Apakah pantas aku lari hari ini, dari musuh-musuh Allah ini?” sambil berteriak ia berseru kepada pasukan Muslim, “Siapa yang bersedia dan berjanji untuk mati?”
Sekelompok pasukan muslimin berjanji kepada Ikrimah untuk berjuang sampai mati, kemudian mereka sama-sama menyerbu ke jantung pertahanan musuh, mereka hanya mencari kemenangan, tetapi jika kemenangan itu harus ditebus dengan jiwa raganya, mereka sudah siap untuk mati syahid….. Allah menerima pengorbanan  dan bai’at mereka, mereka semuanya mati syahid.
Di tengah pertempuran sengit itu, Khalid bin Walid mengerahkan 100 orang tentaranya, tidak lebih. Mereka diperintahkan untuk bersamanya menyerbu sayap kiri pasukan tentara Romawi yang jumlahnya tidak kurang dari 40.000 orang tentara. Khalid berpesan kepada mereka,: “Demi Allah, yang diriku di tangan-Nya, tak ada lagi kesabaran dan ketabahan yang tinggal pada orang-orang Romawi, kecuali apa yang kami lihat! Sungguh, aku berharap Allah memberikan kesempatan kepada kalian untuk menebas batang-batang keher mereka…!”
Kehebatan Khalid bin Walid ini sangat mengagumkan para panglima dan komandan tentara Romawi. Hal ini mendorong salah seorang dari mereka, bernama Georgius, mengundang Khalid pada saat-saat peperangan berhenti beristirahat, untuk bercakap-cakap. Panglima Romawi itu berkata kepada Khalid:
Tuan Khalid,….jujurlah anda kepadaku, jangan berbohong, sebab orang merdeka itu tak pernah bohong! Apakah Tuhan telah menurunkan sebilah pedang kepada Nabi anda dari langit, lalu pedang itu diberikannya kepada anda, hingga setiap anda hunuskan terhadap siapapun, pedang tersebut pasti membinasakannya?” jawab Khalid, “Oh, tidak.”
Orang itu bertanya lagi, “Mengapa anda dinamakan Si Pedang Allah?” Jawab Khalid, “Sesungguhnya Allah telah mengutus Rasul-Nya kepada kami, sebagian kami ada yang membenarkannya, dan sebagian lagi ada yang mendustakannya sehingga Allah menjadikan hati kami menerima Islam, dan memberi petunjuk kepada kami melalui Rasul-Nya, lalu kami berjanji setia kepadanya……, Rasulullah mendoakanku dan berkata kepadaku, “Engkau adalah pedang Allah diantara sekian banyak pedang-pedang-Nya.” Demikianlah, maka aku diberi julukan  pedang Allah”.
Dialog selanjutnya terjadi antara panglima itu dengan Khalid:
  • Kepada siapa anda sekalian diserunya?
  • Kepada Men-tauhid-kan Allah dan kepada Islam
  • Apakah orang-orang yang masuk Islam sekarang akan mendapatkan pahala seperti anda juga?
  • Memang, bahkan lebih……..
  • Bagaimana dapat terjadi, padahal anda telah lebih dahulu memasukinya?
  • Karena sesungguhnya kami telah hidup bersama Rasulullah dan kami telah melihat tanda-tanda Kerasulan dan mukjizatnya, dan wajar bagi setiap orang yang telah melihat seperti yang kami lihat, dan mendengar seperti yang kami dengar, akan masuk Islam dengan mudah. Adapun anda, wahai orang-orang yang belum pernah melihat dan mendengarnya, lalu anda beriman kepada yang gaib, maka pahala anda lebih berlipat ganda dan besar, bila anda membenarkan Allah dengan hati ikhlas serta niat yang suci…
Panglima Romawi itu kemudian berseru sambil memajukan kudanya ke dekat Khalid dan berdiri disampingnya “Ajarkanlah kepadaku Islam itu, wahai Khalid….! Maka setelah itu masuk islamlah si panglima itu, dan salat dua rakaat, satu-satunya salat yang sempat dilakukan, karena setelah peristiwa itu kedua pasukan mulai bertempur lagi. Panglima Romawi, Georgius, yang sekarang bertempur di pihak kaum muslimin itu, dengan matian-matian menuntut syahid, sampai ia mencapainya dan ia mendapatkannya……..
Kehidupan Khalid bin Walid adalah perang sejak lahir sampai matinya. Lingkungan, Pendidikan, pertumbuhan dan seluruh hidupnya, sebelum dan sesudah Islam, seluruhnya merupakan arena bagi seorang pahlawan Berkuda yang sangat lihai dan ditakuti
Pedangnya adalah alat yang sangat ampuh sebagai penebus masa lalunya. Pedang yang berada dalam genggaman seorang panglima berkuda seperti Khalid, dan tangan yang menggenggam pedang itu digerakkan oleh hati yang bergelora serta di dorong oleh pembelaan yang mutlak terhadap agama yang suci, sungguh amat sulit bagi pedang ini untuk melepaskan diri sama sekali dari pembawaannya yang keras dan dahsyat, dan ketajamannya yang memutus…….
Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata, “Tak ada seorang wanita pun yang akan sanggup melahirkan lagi laki-laki seperti Khalid. Ia adalah pribadi yang sering dilukiskan oleh para sahabat-sahabat maupun musuh-musuhnya, dengan: “Orang yang tidak pernah tidur, dan tidak membiarkan orang lain tidur.”
Suatu saat ia pernah berkata: “Tak ada yang dapat menandingi kegembiraanku, bahkan lebih pada saat malam pengantin, atau di saat dikaruniai Bayi, yaitu suatu malam yang sangat genting, dimana aku dengan ekspedisi tentara bersama orang-orang Muhajirin menggempur kaum musyrikin di waktu subuh.”
Ada sesuatu yang selalu merisaukan pikirannya sewaktu masih hidup, yaitu kalau-kalau ia mati di atas tempat tidur, padahal ia telah menghabiskan seluruh usianya di atas punggung kuda perang dan dibawah kilat pedangnya.
Ketika itu ia berkata: “Aku telah ikut serta berperang dalam pertempuran di mana-mana, seluruh tubuhku penuh dengan tebasan pedang, tusukan tombak serta tancapan anak panah…….kemudian inilah aku, tidak seperti yang aku inginkan, mati di atas tempat tidur, laksana matinya seekor unta.”
Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia berwasiat kepada Khalifah Umar, agar Khalifah mewakafkan harta kekayaan yang ia tinggalkan, yang berupa Kuda dan Pedangnya. Selebihnya tidak ada lagi barang berharga yang dapat dimiliki oleh orang.
Seumur hidupnya ia tak pernah dipengaruhi oleh keinginan, kecuali menikmati kemenangan dan berjaya mengalahkan musuh kebenaran.
Tak satupun kesenangan duniawi yang dapat mempengaruhi keinginan nafsunya, kecuali hanya satu, yaitu barang yang dengan sangat hati-hati sekali dan mati-matian ia menjaganya. Barang itu berupa Kopiah. Pernah suatu ketika, kopiah itu jatuh dalam perang Yarmuk. Ia bersama beberapa pasukannya dengan susah payah mencarinya. Ketika orang lain mencelanya karena itu, ia berkata, “Di dalamnya terdapat beberapa helai rambut dari ubun-ubun Rasulullah saw”.
Di saat jenazahnya di usung beberapa sahabat keluar dari rumahnya, sang ibu memandangnya dengan kedua mata yang bercahaya memperlihatkan kekerasan hati tapi disaput awan duka cita, lalu melepaskannya dengan kata-kata:
Jutaan orang tidak dapat melebihi keutamaanmu….
Mereka gagah perkasa tapi tunduk di ujung pedangmu…
Engkau pemberani melebihi Singa Betina…..
Yang sedang mengamuk melindungi anaknya……
Engkau lebih dahsyat dari air bah…..
Yang terjun dari celah bukit curam ke lembah……
Rahmat Allah bagi Abu Sulaiman,
Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada yang ada di dunia.
Ia hidup terpuji, dan berbahagia setelah mati…..

Minggu, 01 November 2015

Rasulullah Berjenggot dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Berjenggot. Kalau sudah mendengar kata ini, apalagi melihat orang berjenggot, pasti sebagian orang merasa aneh dan selalu mengait-ngaitkan dengan teroris. Jadi, seolah-olah orang yang berjenggot adalah orang yang sesat yang harus dijauhi dan disingkarkan dari masyarakat. Itulah salah satu ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terzholimi. 

Jenggot (lihyah) adalah rambut yang tumbuh pada kedua pipi dan dagu. Jadi, semua rambut yang tumbuh pada dagu, di bawah dua tulang rahang bawah, pipi, dan sisi-sisi pipi disebut lihyah (jenggot) kecuali kumis. (Lihat Minal Hadin Nabawi I’faul Liha, ‘Abdullah bin Abdul Hamid hal. 17)

Nabi Saja Berjenggot

Memelihara dan membiarkan jenggot merupakan syari’at Islam dan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Marilah kita lihat bagaimana bentuk fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berjenggot.

Dari Anas bin Malik –pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengatakan,

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah laki-laki yang berperawakan terlalu tinggi dan tidak juga pendek. Kulitnya tidaklah putih sekali dan tidak juga coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutus beliau sebagai Rasul di saat beliau berumur 40 tahun, lalu tinggal di Makkah selama 10 tahun. Kemudian tinggal di Madinah selama 10 tahun pula, lalu wafat di penghujung tahun enam puluhan. Di kepala serta jenggotnya hanya terdapat 20 helai rambut yang sudah putih.” (Lihat Mukhtashor Syama’il Al Muhammadiyyah, hal. 13, hadits ini shohih)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat di atas dengan sangat jelas terlihat memiliki jenggot. Lalu pantaskah orang berjenggot dicela?!

Perintah Nabi Agar Memelihara Jenggot

dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ

“Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan Berbedalah dengan Majusi.” (HR. Muslim no. 626)

 dan hadits berikutnya;

dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ

“Berbedalah kamu dari orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari no. 5892)

dan apa-apa saja bagi kesehatannya;

Manfaat Jenggot Bagi Kesehatan
Apakah Anda masih menganggap punya jenggot akan membuat Anda tampak kuno dan tua? Sebaiknya pikirkan lagi. Anda bisa tampak muda dengan jenggot yang rapi. Selain itujenggot ternyata bisa mengurangi risiko kanker. Tidak percaya? Simak manfaat luar biasa dr jenggot :

1. Perlindungan dari matahari
Menurut penelitian terbaru dari University of Southern Queensland, jenggot menghindari hingga 95 persen dari paparan sinar UV matahari, yang berperan besar dalam mencegah karsinoma sel basal (jenis kanker kulit paling umum).Semakin banyak rambut di wajah (jenggot), makin melindungi Anda dari sinar mentari yang jahat. Terlebih jika tebalnya mencapai 3,5 inci (8,8 cm), karena memiliki Ultraviolet Protection Factor (UPF) 21. Selain itu paparan sinar matahari dapat membuat kulit kering, berkerut. Jenggot dapat melindungi itu dan membuat Anda terlihat muda.

2. Mencukur menghindari infeksi
Pisau cukur kadang dapat menyebabkan jerawat, mengiritasi kulit atau bakteri bahkan menyebar, menyebabkan infeksi pada folikel rambut.

3. Lebih maskulin
Jenggot tipis bisa menjadi nilai lebih bagi pria, karena dia akan tampak maskulin, jantan dan macho. Alasan itu pula yang membuat wanita mendambakan pria berjenggot.

4. Pelembap alami
Kulit mempunyai kelenjar minyak alami yang dapat melembapkan wajah. Kelenjar sebaceous atau kelenjar minyak di wajah berfungsi menjaga kelembapan kulit. Dengan memelihara jenggot, artinya terdapat kelenjar minyak yang tersembunyi di dalamnya, sehingga membuat kulit di sekitar jenggot memiliki kelembapan alami. Selain itu jenggot melindungi kulit dari paparan angin yang bisa membuat kulit infeksi dan kering.

5. Mencegah asma
Kumis dan jenggot bisa mencegah hal yang memicu asma, sebab keduanya adalah saringan alami yang menangkap berbagai polusi sebelum Anda menghirup udara. Jenggot yang tumbuh di leher dan dagu juga bisa mencegah flu karena menaikkan suhu di sekitar leher yang membuatnya lebih hangat.

Ciri-Ciri Penganut Syiah, Kenali dan Berhati-Hatilah!

1.Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentuTidak seperti songkok yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang Arab hanya saja warnanya hitam.
2.Tidak shalat jum’atMeskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat raka’at, karena pengikut Syi’ah tidak meyakini keabsahan shalat jum’at kecuali bersama Imam yang ma’shum atau wakilnya.
3.Tidak salam ketika mengakhiri shalatPengikut Syi’ah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.
4.Mengakui shalat hanya 3 waktu sajaPengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja. Yaitu menggabungkan antara shalat maghrib dengan Isya, Subuh dan menggabungkan shalat dzuhur dan ashar.
5. Membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah (dari Karbala)Mayoritas pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah (dari Karbala) yang digunakan menempatkan kening ketika sujud bila mereka shalat tidak didekat orang Sunni.
6.Cara berwudhunya tidak seperti umat muslim lainnyaJika kita perhatikan caranya berwudhunya, maka akan terlihat wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.
7.Penganut Syi’ah tidak akan hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus Sunnah8.Penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum9. Mereka tidak menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan Aisyah ra radhiyallahu anhum10.Berbuka puasa saat waktu benar-benar malam dan menganggap shalat tarawih sebagai bid’ahPada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarawih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah)
11.Mengadu domba dan menyebarkan fitnah antara jamaah salafi dengan jamaah lainMereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salafi dengan jamaah lain, sementara itu mereka mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salafi. Ini tentu tidak benar.
12. Jarang memegang dan membaca Al-Qur’anKita tidak akan mendapati seorang penganut Syi’ah memegang dan membaca Al-Qur’an kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase), karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.
13. Orang Syi’ah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan kesedihan di hari tersebut14.Mempengaruhi wanita untuk menikah mut’ahMereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut bila nantinya mereka menerima agama Syi’ah.
Orang-orang Syi’ah getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun tidak.
Pada hakikatnya ketika ada seorang ayah yang menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.
15. Raut wajahCiri-ciri mereka sangat banyak. Selain yang di sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri lainnya. Namun cara yang paling praktis ialah dengan memperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika kita mencela Khomeini, Sistani, Ahmadinejad, dan Iran.
 Tapi jika kita menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan di wajahnya.
Nah Sob, itulah ciri-ciri penganut syiah. Syiah itu bukan Islam, syiah adalah ajaran yang sesat dan menyesatkan. So… waspada dan berhati-hati ya Sob. Wallahu a’lam
x